Strategi finansial buat para Milenial, cerdas lah dalam berfikir di Era Modern di zaman sekarang ini, dengan cara menggabungkan menabung untuk dana darurat/jangka pendek dan investasi untuk pertumbuhan jangka panjang. Memanfaatkan auto-debet, literasi, dan menghindari gaya hidup yang royal dan konsumtif. Kuncinya adalah keseimbangan antara keamanan jangka pendek (tabungan) dan potensi imbal hasil lebih tinggi (investasi).
Tujuan Investasi vs Menabung di Kalangan Milenial
1. Mendapatkan Keuntungan
Investasi di kalangan Milenial di pilih untuk mendapatkan strategi finansial seperti (potensi keuntungan yang lebih tinggi, lawan inflasi, jangka panjang) atau menabung (aman, mempersiapkan dana darurat, jangka pendek). Tergantung tujuan keuangan, dengan tren mengarah ke investasi karena edukasi mudah di akses. Menabung untuk menjaga kestabilan, investasi menumbuhkan uang melampaui inflasi.
2. Menjaga Nilai Kekayaan
Tidak hanya mendapat keuntungan, investasi juga berfungsi untuk menjaga nilai kekayaan di kalangan Milenial melalui instrumen seperti reksa dana, saham, emas, obiligasi, dan properti dengan memanfaatkan modal kecil, platform digital, serta fokus pada pertumbuhan jangka panjang untuk melawan inflasi dan mencapai kebebasan finansial.
Menabung bagi Milenial, menabung adalah (keamanan jangka pendek, dan untuk dana darurat) sedangkan investasi (pertumbuhan jangka panjang, lawan inflasi) namun tetap harus berjalan bersamaan demi menjaga keseimbangan. Di mulai dari menabung karena menabung itu adalah fondasi untuk kita beralih ke investasi, untuk mengakumulasi kekayaan secara lebih agresif. Kuncinya adalah di siplin, toleransi terhadap risiko, dan alokasi yang seimbang sesuai tujuan finansial masing-masing.
3. Mempersiapkan Masa Depan
Mengapa anak muda (Milenial) zaman sekarang perlu merencanakan tabungan dan investasi untuk masa depan?
Karena dengan menabung, kita dapat mengatur keungan dengan lebih baik dan mempersiapkan diri untuk untuk masa depan. Menabung tidak hanya berguna untuk kebutuhan darurat, tetapi juga untuk mencapai berbagai tujuan hidup yang lebih besar, seperti membeli rumah atau memulai usaha.
Dan investasi dapat membantu kita mencapai berbagai tujuan keuangan jangka panjang, seperti membeli rumah, biaya pendidikan anak, atau pensiun. Dengan perencanaan dan strategi yang tepat, kita bisa memastikan bahwa tujuan keuangan kita tercapai tepat waktu. Investasi yang bijak dapat memberikan keamanan finansial di masa depan.
Tips Memulai Investasi Milenial Untuk pemula
Tips investasi Milenial pemula untuk finansial sehat: lunasi utang, bangun darurat (3-6x pengeluaran), tentukan tujuan jelas, kenali profil risiko, mulai konsisten dengan modal kecil, diversifikasi, dan terus belajar. Prioritaskan (reksa dana pasar uang/deposito) sebelum investasi agresif seperti (saham/properti).
- Kondisi Finansial Sehat: Pastikan punya dana darurat dan proteksi (asuransi) sebelum berinvestasi.
- Pahami Profil Resiko: Jangan lupa untuk menentukan seberapa besar risiko yang siap kita ambil sebelum berinvestasi.
- Pilih Instrumen: Sesuaikan instrumen dengan tujuan dan profil risiko kita (misal: emas untuk pemula karena stabil).
- Pilih Platform/Broker: Pilih saham atau aplikasi investasi terpercaya.
- Buka Rekening: Buka rekening saham dan Rekening Dana Nasabah.
- Mulai dan Pantau: Lakukan pembelian dan pantau kinerja investasi secara berkala.
Contoh Instrumen Investasi
- Saham: Kepemilikan sebagian kecil perusahaan.
- Emas: Aset stabil dan likuid, bisa fisik ataupun digital.
- Properti: Rumah, apartemen, tanah untuk disewakan atau bisa juga untuk di jual kembali.
- Reksa Dana: Suatu kumpulan dana investor yang di kelola manajer investasi.
- Obligasi: Surat utang yang di terbitkan perusahaan atau pemerintah.
Baca Juga: Generasi Milenial & Gen Z Terobsesi dengan Kopi dan Aesthetic?






